1. Bahan baku simplisia
- Tanaman liar : banyak kendala dan variabilitas yang tidak dapat dikendalikan, seperti asal tanaman, umur dan tempat tumbuh.
- Tanaman budi daya : keseragaman umur, masa panen, dan galur (asal usul, garis keturunan) tanaman dapat dipantau.
- Pengumpulan bahan baku .
Tahapan ini sangat menentukan kualitas
bahan baku, dimana faktor yang paling berperan adalah masa panen. Misal :
Biji, pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah.
- Sortasi basah.
Sortasi basah adalah
pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar, dilakukan terhadap :
tanah dan kerikil, rumput-rumputan, bahan tanaman lain atau bagian lain
dari tanaman yang tidak digunakan, serta bagian tanaman yang rusak(
dimakan ulat).
- Pencucian.
Bertujuan untuk
membersihkan kotoran yang melekat pada tanaman, terutama yang berasal
dari dalam tanah (akar, umbi, rimpang, dsb), dan yang tercemar oleh
pestisida.
- Pengubahan bentuk.
Bertujuan untuk
meningkatkan luas permukaan bahan baku sehingga proses pengeringan akan
berlangsung cepat. Contoh perlakuan untuk pengubahan bentuk: Perajangan
pada rimpang, daun dan herba.
- Pengeringan.
Mengurangi kandungan air sampai kadar kurang lebih 10 %, proses pengeringan simplisia bertujuan untuk :
- Mengurangi kadar air, sehingga simplisia tidak mudah dikontaminasi oleh fungi/jamur dan bakteri
- Menghentikan aktivitas / kerja enzim
- Mengurangi/mencegah perubahan kimia kandunngan yang berkhasiat
- Ringkas, mudah disimpan, tahan lama.
- Sortasi kering.
Merupakan pemilihan
bahan setelah proses pengeringan, dimana bahan-bahan yang rusak( terlalu
gosong, terlindas kendaraan) dan kotoran hewan yang mungkin terdapat
didalamnya harus disortasi/dibuang.
- Pengepakan dan penyimpanan.
Pengepakan dilakukan dalam wadah tersendiri tiap-tiap simplisia dengan identitas (label) dan disimpan dengan baik. Persyaratan wadah yang digunakan
: inert, tidak beracun, mampu melindungi simplisia dari cemaran,
penguapan kandungan aktif, pengaruh cahaya, oksigen dan uap air. Wadah simplisia umumnya dipakai
: karung goni, plastik, peti kayu, karton, kaleng tahan air, dan
alumunium. Bahan cair menggunakan botol kaca, atau guci porselen. Bahan
beraroma menggunakan peti kayu yang dilapisi timah atau kertas timah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar